Jumat, 29 Mei 2009

PANEN PASCA PANEN DAN PEMASARAN

PANEN PASCA PANEN DAN PEMASARAN

Perlu di kethui bahawq produk hortikultura setelah panen tidak bisa dinaikan, hanya bisa dipertahankan. Pada saat panen kwalitas harus maksimal, dengan penanganann yang baik dapat dipertahankan untuk waktu yang lama. Indicator yang daapt digunakan untuk penentuan waktu panen yang tepat yaitu: kenampakan visual, indicator fisik, analisi kimiawi, indicator fisiologis, dan komputasi.

1. indicator fisik
sering digunakan khususnya pad beberapa komuditas buah.
Indikatornya: buah mudah tidaknya dilepaskan dari tangkainya, uji kesegaran buah denagn menggunkaan onenetrometer.
Uji kesegaran buah lebihobjektif, karena dapat dikuantitatifkan.
Prinsip kerjanya yitu;
Buah ditususk dengan suatu alat,besarnya tekanan yang diperlukan untuk menusuk buah meunjukan kesegaran buah.
Semakin besar tekanan yang diperlukan buah semakin segar , proses pengisiasn buah sudah maksimal dan siap dipanen.

2. indicator visual
Paling banyak dipergunakan baik pada komoditas bauh ataupun kimoditas sayur.
Dasarnya yaitu: perubahan warna, ukuran dll.
Sifatnya sangat subjektif , keterbatasan dari indra penglihatan manusia.
Sering salah pemenenan dialakukan terlalu muda/awal/atau terlalu tua/ lewat panen.

3. Ananilis kimia
Terbatas pada perusahan besar , lebih bayaak pada komoditas buah.
Indikator pengamtan: kandungan zat padat terlarut, kandungan asam, kandungan parti, kandungan gula
Metode analisis kimia lebih objektif dari visual karena terukur.
Dasarnya: terjadinya perubahan biokimia selama proses pemasakan buah.
Peruabahan yang sering terjadi: pati menjadi gula, menurunnya kadar asam, meningkanya zat padat terlarut.

4. indikator fisiologis
indikator utama: laju respirasi
sangat baik diterapkan pada komoditas yang bersifat klimaterik
saaat komoditas tercapai masak fisiologis respirainya mencapai klimaterik.
Apabila llaju respirasi suatu komoditas sudah mencapai klimaterik, siap dipanen.

5. komputasi
yang dihitung: junlah dari rata-rata harian selama satu siklus hidup tanaman mulai dari penanaman sampai masak fisiologis.
Dasarnya: adanya korelasi positif antara suhu lingkungan denagn oerytumbuhan tanaman.
Dapat diterapkan baik pada komoditas buah maupun sayur.





Penangan pasca panen:
 Pendinginan pendahulan: menurunkan komoditas menjadi lebih rendah dari suhu lapangan, sehingga mendekati suhu ruang simpan
 Pencucian: membersihkan komoditas dari kotoran yang melekat, menghilangkan bibit-bibit penyakit yang masih melekat.
 Pengeringan: menghilangkan air yang berlebih pada permukaan komoditas.
 Pelapisan dengan lilin: khususnya pada komoditas buah. Tujuannya yaitu agar mengurangi suasanan aerobik dalam buah dan memberikan perlindungan yang diperlukan terhadap organisme pembusuk.
 Sortasi mutu
 Pengepakan/pengemasan


Keuntungan pengemasan:
 Merupak unit penanganan yang efisien
 Merupakan unit penyimpanan yang mudah disimpan dalam gudang
 Melindungi dari kerusakan mekanik maupun kehilangan kadar air
 Menjaga kebersihan barang selama pengiriman
 Mengefisienkan proses pengiriman
 Menarik perhatian konsumen





Unit pengemasan
 Skala kecil: kemasan plastik,polietilen, selefon, plifilm, poli vinil klorida.
 Skala besar: peti, anyaman bambu, kotak, dan kerat.
 Yang perlu diperhatikan pada alat pengemas yaitu keberadaan ventilasi untuk sirkulasi udara.

Ruang simpan (baik digudang maupun selam proses pengangkutan ke pasar)
 Sanitasi ruang simpan: bebas hama dan penyakit gudang
 Suhu ruang simpan berfungsi untuk memprlambat laju respirasi dan traspirasi.
 Kelembaban udara ruang simpan berfungsi untuk menghambat laju traspirasi.
 Komposisi udara ruang simpan berfungsi untuk menghambat laju respirasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar